Oktaviani - 3EA16 - 15212583
PENGARUH LINGKUNGAN
DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA
KARYAWAN PT BANK CENTRAL ASIA JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia perbankan di Indonesia
beberapa tahun terakhir telah mengalami perubahan besar. Industri ini menjadi lebih kompetitif dan
meningkatkan efisiensi dan kesehatan perbankan. Bank sebagai pihak mempunyai fungsi intermediasi
yang harus menyalurkan kredit kepada masyarakat, namun di sisi lain juga
diharuskan mencari profit dengan cara mengelola dana yang dipercayakan
kepadanya. Tingginya
persaingan antar bank di Indonesia menjadikan tantangan bagi bank nasional
dalam mengelola dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, karena
tidak dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam
sebuah industri guna mencapai tujuan dari industri tersebut. Dalam hal ini PT Bank Central Asia khususnya
cabang terus bersaing dengan bank-bank nasional lain di Indonesia untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia
yang produktif, kreatif serta inovatif
dalam menciptakan dan memberikan sumbangan ide-ide baru bagi perusahaan. Secanggih apapun sarana dan prasarana yang dimiliki
perusahaan tanpa sumber daya manusia yang
berkualitas tidak akan memberikan hasil yang optimum untuk perusahaan.
Kuswandi (2004: 2007) mengemukakan bahwa
kinerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kepuasan
karyawan, kemampuan karyawan, motivasi, lingkungan kerja, serta kepemimpinan.
Semua faktor tersebut berpengaruh, namun tidak semua dominan mempengaruhi
kinerja karyawan. Pada penelitian ini penulis akan membahas
faktor lingkungan dan motivasi.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual.
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap
kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka
makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Perusahaan perlu memperhatika lingkungan
kerja serta meningkatkan pemberian motivasi kepada karyawan. Jika lingkungan kerja mendukung dan memberikan
kenyamanan kepada karyawannya dalam menjalankan kegiatan kerjanya serta
pemberian motivasi yang cukup maka terciptalah kepuasan kerja karyawan yang
tentunya berpengaruh terhadap tingkat produktifitas, kreativitas karyawan.
Faktor-faktor tersebut diatas merupakan implikasi dari tingginya
manajemen sumber daya manusia terhadap upaya-upaya peningkatan motivasi kerja
pegawai, seperti jaminan terhadap peningkatan karier
pegawai serta peningkatan pendapatan, lingkungan kerja terutama terciptanya
lingkungan kerja yang nyaman dan harmonis
Berdasarkan uraian tersebut, penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Bank Central Asia
Tbk Jakarta”
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai
berikut:
a)
Bagaimanakah
pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank Central Asia Tbk Jakarta?
b)
Bagaimanakah pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank
Central Asia Tbk Jakarta?
c)
Faktor manakah diantara lingkungan kerja dan
motivasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank Central Asia Tbk Jakarta?
1.3. Tujuan dan
Kegunaan Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank Central Asia Tbk Jakarta.
- Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan PT Bank Central Asia Tbk Jakarta.
- Untuk mengetahui faktor manakah diantara
lingkungan kerja dan motivasi yang pengaruhnya dominan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank Central Asia Tbk Jakarta.
1.3.2
Kegunaan Penelitian
1.
Bagi perusahaan
Hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan
sumbangan saran, pemikiran dan informasi serta diharapkan mampu
digunakan sebagai bahan pertimbangan atau masukan untuk perusahaan dalam
meningkatkan kepuasan kerja karyawan melalui faktor lingkungan dan motivasi
kerja karyawan.
2.
Bagi pihak akademis
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta
pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan Manajemen
Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan pengaruh faktor-faktor kepuasan
terhadap kinerja karyawan.
3.
Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan atau
untuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai bahan
pertimbangan perusahaan atau instansi lain yang menghadapi permasalahan yang
sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kepuasan Kerja
Setiap
karyawan berharap memperoleh kepuasan kerja ditempatnya bekerja. Kepuasan kerja
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja
yang optimal. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai
sikap positif terhadap pekerjaanya, dan seseorang yang tidak puas dengan
pekerjaannya akan mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut. Kepuasan
kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan
dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut.
Menurut Hasibuan (2007) Kepuasan
kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
Kepuasan kerja (job statisfaction) karyawan harus diciptakan
sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan
karyawan meningkat. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan
prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan
kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
2.1.1
Teori Kepuasan Kerja
Teori
kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas
terhadap suatu pekerjaan daripada beberapa lainnya. Teori ini juga mencari
landasan tentang proses perasaan orang terhadap kepuasan kerja.
Ada
beberapa teori tentang kepuasan kerja yaitu :
1)
Two Factor Theory
Teori
ini menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan bagian dari
kelompok variabel yang berbeda yaitu motivators dan hygiene factors.
Ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi
kerja, upah, keamanan, kualitas pengawasan dan hubungan dengan orang lain) dan
bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor mencegah 16 reaksi negatif
dinamakan sebagai hygiene atau maintainance factors. Sebaliknya kepuasan
ditarik dari faktor yang terkait dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil
langsung dari padanya seperti sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan,
peluang promosi dan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena
faktor ini berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja tinggi dinamakan motivators.
2)
Value Theory
Menurut
teori ini kepuasan kerja terjadi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima
individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin
puas dan sebaliknya. Kunci menuju kepuasan pada teori ini adalah perbedaan
antara aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Semakin
besar perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.
2.1.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut
Robbins (2002:36), kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain :
1. Kerja
yang menantang secara mental. Pada umumnya individu lebih menyukai pekerjaan
yang memberi peluang untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan serta memberi
beragam tugas, kebebasan dan feedback tentang seberapa baik pekerjaanya. Hal
ini akan membuat pekerjaan lebih menantang secara mental. Pekerjaan yang kurang
menantang akan menciptakan kebosanan, akan tetapi yang terlalu menantang juga
dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal.
2. Penghargaan
yang sesuai. Karyawan menginginkan sistem bayaran yang adil, tidak ambigu, dan
selaras dengan harapan karyawan. Saat bayaram dianggap adil, dalam arti sesuai
dengan tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individual, dan standar bayaran
masyarakat, kemungkinan akan tercipta kepuasan.
3. Kondisi
kerja yang mendukung. Karyawan berhubungan dengan lingkungan kerjanya untuk
kenyamanan pribadi dan kemudahan melakukan pekerjaan yang baik. Yang termasuk
didalamnya seperti tata ruang, kebersihan ruang kerja, fasilitas dan alat
bantu, temperatur, dan tingkat kebisingan.
4. Kolega
yang suportif. Individu mendapatkan sesuatu yang lebih daripada uang atau
prestasi yang nyata dari pekerjaan tetapi karyawan juga memenuhi kebutuhan interaksi
sosial. Perilaku atasan juga merupakan faktor penentu kepuasan yang utama. Oleh
karena itu, perlu diterapkan rasa saling menghargai, loyal dan toleran antara
satu dengan yang lain, sikap terbuka, dan keakraban antar karyawan.
Menurut
Hasibuan (2003:203), kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
:
1. Balas
jasa yang adil dan layak;
2. Penempatan
yang tepat dan sesuai dengan keahlian;
3. Suasana
dan lingkungan pekerjaan;
4. Berat
ringannya pekerjaan;
5. Peralatan
yang menunjang;
6. Sikap
pimpinan dalam kepemimpinannya.
Sedangkan
menurut Rivai (2006:478), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok. yaitu faktor
instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah faktor yang berasal
dari diri karyawan dan dibawa oleh setiap karyawan sejak mulai bekerja di
tempat pekerjaannya. Sedangkan faktor ekstrinsik menyangkut hal-hal yang
berasal dari luar diri karyawan, antara lain kondisi fisik lingkungan kerja,
interaksinya dengan karyawan lain, sistem penggajian dan sebagainya.
2.2
Lingkungan Kerja
Menurut Nitisemito
(1992:25) lingkungan kerja adalah
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Menurut Sedarmayati (2001:1) lingkungan
kerja merupakan kseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya
baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Menurut
Sedarmayanti (2001:12) kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai
apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu
yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat
menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung
diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.
·
Jenis Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti (2001:21) secara
garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Lingkungan Kerja
Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
kerja fisik dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:
1.
Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan
pegawai seperti pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya.
2.
Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga
disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya temparatur,
kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik, bau
tidak sedap, warna dan lain-lain.
Untuk dapat memperkecil penguruh
lingkungan fisik terhadap karyawan, maka langkah pertama harus mempelajari
manusia, baik mengenal fisik dan tingkah lakunya, kemudian digunakan sebagai
dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.
b. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan
sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.
Menurut Nitisemito (2000:171) Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan
kondisi yang mendukung kerja sama antar tingkat atasan, bawahan maupun yang
memiliki status yang sama. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana
kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. Jadi lingkungan
kerja non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa
diabaikan.
2.3
Motivasi
Menurut Fuad Mas’ud (2004) motivasi adalah pendorong
(penggerak) yang ada dalam diri seseorang untuk bertindak. Konsep motivasi
dalam berbagai literatur seringkali ditekankan pada rangsangan yang muncul dari
seseorang baik daridalam (motivasi intrinsik), maupun dari luar (motivasi
ekstrinsik). Dilain pihak, motivator atau pemuas seperti pencapaian, tanggung
jawab, dan penghargaan mendukung pada kepuasan kerja. Motivator berhubungan
erat dengan kerja itu sendiri atau hasil langsung yang diakibatkannya, seperti
peluang promosi, peluang pertumbuhan personal, pengakuan tanggung jawab dan
prestasi. Perbaikan dalamisi pekerjaan mendorong pada peningkatan kepuasan dan
motivasi untuk bekerja lebih baik.
2.3.1
Teori Motivasi
Terdapat
bermacam-macam teori mengenai motivasi yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut
Marihot Tua Efendi Hariandja (2007: 324), teori ini kelompokkan ke dalam enam
kategori, yaitu:
1.
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Abraham
Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok
menunjukkannya dalam lima tingkatan yang berbentuk pyramid, orang memulai
dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan
sebutan Hirarki kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai
motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan penting setelah kebutuhan
dasar terpenuhi.
a. Kebutuhan
fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
b. Kebutuhan
rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c. Kebutuhan
akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,
memiliki)
d. Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
e. Kebutuhan
aktualisasi diri (mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya
BAB
III
Penutup
a.
Kesimpulan
Contoh
proposal penelitian ilmah ini mengangkat persoalana bagaimana pengaruh faktor
lingkungan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank
Central Asia Tbk Jakarta. Penelitian ini bertujua untuk mengetahui faktor
manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank
Central Asia Tbk.
b. Saran
Berdasarkan beberapa uraian dan kesimpulan tersebut maka perlu kiranya penulis untuk menyampaikan saran sebagai usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT Bank Central Asia Tbk Jakarta.
Berdasarkan beberapa uraian dan kesimpulan tersebut maka perlu kiranya penulis untuk menyampaikan saran sebagai usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT Bank Central Asia Tbk Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar