Kelompok Referensi
(Reference Group) atau Kelompok Rujukan atau Kelompok Acuan merupakan
sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan
perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan
dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap
umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.
Kelompok referensi
memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi perspektif penentu
mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini
berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan.
Menurut Sumarwan (2003), kelompok
referensi (preference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang
secara nyata mempengaruhi seseorang. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2000),
kelompok referensi sebagai kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Dan menurut Herbet
H. Hyman, kelompok acuan didefinisikan sebagai orang atau kelompok orang yang
mempengaruhi secara bermakna suatu perilaku individu.
Menurut Hawkins et al. (2007), terdapat tiga pengaruh kelompok referensi,
yaitu:
1. Pengaruh informasional (Informational influence) terjadi
ketika seorang individu menggunakan perilaku dan pendapat anggota KR sebagai
sumbangan informasi yang sangat berguna.
2. Pengaruh normatif (normative influence), kadang-kadang merujuk pada
pengaruh utilitarian (utilitarian influence), terjadi ketika individu
memenuhi ekspektasi kelompok untuk mendapat reward langsung untuk
menghindari sanksi.
3. Pengaruh Identifikasi (Identification influence), juga disebut value-expressive
influence, terjadi ketika individu telah mengalami internalisasi nilai dan
norma grup
Dan terdapat tiga cara yang disampaikan oleh
Engel et al. (1994), yaitu:
1.
Pengaruh Utilitarian (Normatif)
Pengaruh
kelompok referensi dapat diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk pada norma
kelompok; oleh karena itu lazim mengacu pada pengaruh normatif. Contohnya, ketika seorang
individu memenuhi harapan kelompok untuk mendapatkan hadiah langsung atau
menghindari hukuman
2.
Pengaruh Nilai-ekspresif
Kelompok
rujukan juga dapat melaksanakan fungsi nilai-ekspresif, di mana suatu kebutuhan
akan hubungan psikologis dengan suatu
kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau perilaku kelompok
tersebut dan respons penyesuaian diri dibuat, walaupun tidak ada motivasi untuk
menjadi seorang anggota. Sederhananya adalah ketika seorang individu kelompok
menggunakan norma dan nilai-nilai dianggap sebagai panduan bagi sikap mereka
sendiri atau nilai-nilai.
3.
Pengaruh Informasi
Konsumen
kerap menerima opini orang lain sewaktu memberikan bukti yang dapat dipercaya
dan dibutuhkan mengenai realitas. Perilaku dan pendapat kelompok referensi digunakan sebagai berguna
potongan informasi yang berpotensi.
Ø Pengaruh Kata-kata
Perilaku konsumsi
kita adalah fungsi dari siapa kita sebagai individu. Pikiran, perasaan, sikap,
dan pola perilaku menentukan apa yang kita beli, ketika kita membelinya, dan bagaimana
kita menggunakannya. Konsumen motivasi. Tugas pemasar adalah untuk mencari tahu
apa kebutuhan dan keinginan konsumen memiliki, dan apa yang memotivasi konsumen
untuk membeli. Motivasi adalah drive yang memulai semua perilaku konsumsi kita,
dan konsumen memiliki motif ganda, atau tujuan. Beberapa ini adalah terbuka,
seperti haus fisiologis yang memotivasi konsumen untuk membeli minuman ringan
atau kebutuhan untuk membeli setelan jas baru untuk wawancara. Motif lain yang
lebih jelas, seperti kebutuhan siswa untuk tote sebuah bookbag Kate Spade atau
memakai Doc Martens untuk memperoleh persetujuan sosial. Kebanyakan kegiatan
konsumsi adalah hasil dari beberapa motif yang beroperasi pada waktu yang sama.
Para peneliti yang dilatih khusus dalam mengungkap motif sering menggunakan
teknik penelitian kualitatif di mana konsumen didorong untuk mengungkapkan
pikiran mereka (kognisi) dan perasaan (mempengaruhi) melalui dialog menyelidik.
Fokus
kelompok dan wawancara mendalam memberikan konsumen kesempatan untuk
mendiskusikan produk dan mengungkapkan pendapat tentang kegiatan konsumsi.
Moderator terlatih atau pewawancara sering mampu memasuki motif prasadar yang
mungkin tidak terdeteksi.
Nilai
adalah tujuan hidup masyarakat luas yang melambangkan mode disukai berperilaku
(misalnya, independen, penuh kasih, jujur) atau akhir negara yang disukai
(misalnya, rasa keberhasilan, cinta dan kasih sayang, pengakuan sosial).
Konsumen membeli produk yang akan membantu mereka mencapai nilai yang
diinginkan, mereka melihat atribut produk sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Memahami perspektif berarti dapat membantu posisi yang lebih baik pemasar
produk dan membuat lebih efektif dan kampanye iklan promosi. Konsumen memproses
informasi ini membantu konsumen Pendekatan pemrosesan informasi dalam memahami
perilaku konsumtif dengan berfokus pada urutan aktivitas mental yang digunakan
orang dalam menafsirkan dan mengintegrasikan lingkungan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar