SEGMENTASI PASAR
Menurut Gitosudarno, 2008,
segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar, dari pasar yang
bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat yang
homogen. Segmentasi pasar diperlukan agar para pengusaha lebih terarah dalam
menjalankan bisnisnya. Mereka dapat menentukan untuk menginvestasikan uang
mereka ke pasar yang lebih potensial atau menentukan produksi perusahaan yang
mampu memenuhi permintaan pasar.
Diantara segmen pasar yang ada,
terdapat segmen yang menarik (attractive segment) yaitu segmen pasar yang belum
terlayani, atau sudah terlayani tetapi kurang baik. Disamping memperhatikan
segmen pasar yang menarik tersebut, masih ada faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan untuk menunjang usaha segmentasi secara efektif. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1. Measurability
Yaitu tersedianya tingkat informasi mengenai sifat-sifat
pemtieli, sejauh mana syarat-syarat tersebut dapat diukur, baik secara
kualaatif maupun secara kualitatif.
2. Accessbility
Yaitu tingkat dimana perusahaan itu secara efektif memusatkan
usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiality
Dimana segmen yang dipilih tersebut cukup luas bagi pemasaran
tersendiri, sehingga mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
4. Actionability
Yaitu sejauh apa program yang efektif dapat dirancang untuk
menarik dan melayani segmen-segmen tersebut. Pengusaha berusaha membagi
dan mengelompokkan konsumen sesuai dengan sifatnya sehingga mereka bisa
memperlakukan konsumen dengan service yang berbeda-beda. Untuk menentukan
segmentasi terdapat variabel-variabel yang perlu diperhatikan.
Kotler (1995)
mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1.Segmentasi Geografi
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
a. Status sosial,
misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite,
golongan menengah, golongan rendah.
Ketika kita membicarakan tentang demografi dalam perilaku
konsumen ketika itu juga kita tau ada beberapa aspek didalamnya yaitu : struktur
kependudukan,sosial,ekonomi dan status.
Berikut penjabaran beberapa aspek itu :
Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara
keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.
A. Definisi :
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas
sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan,
dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari
anggota kelas sosial lainnya.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit
berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup,
bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka.
Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang
memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka
terhadap sesuatu.
Segmentasi ini membagi pasar menjadi
unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota,
wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh
kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa
produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat
berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan
keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda
dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah
bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan,
pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan:
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat,
mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati
suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
ANALISIS DEMOGRAFI
Demografi adalah informasi yang mudah
dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target market,
informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang terjadi, meski
tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk
melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat
digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
a) Demografi dalam struktur kependudukan mencangkup perilaku
konsumen
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu
akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.
Demografi berasal dari Bahasa Yunani Demos : Rakyat , Grafein :
Menulis, Demografi = tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu
kependudukan)
1. Menurut Donald J Boque :
Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang
besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya sepanjang masa,
melalui bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Menurut Philip M. Hauser dan Duddley Duncan
Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi
penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas, migrasi, dan
mobilitas social.
B. Variabel utama demografi
Kelahiran (natalitas), Kematian (death/mortalitas), Migrasi
(perpindahan)
b) Demografi dalam kelas social dalam perilaku konsumen
Kelas sosial didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat
ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap
kelas secara relatif mempunyai status yang sama`dan para anggota kelas lainnya
mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Kategori kelas sosial biasanya disusun dalam hierarki, yang
berkisar dari status yang rendah sampai yang tinggi. Dengan demikian, para
anggota kelas sosial tertentu merasa para anggota kelas sosial lainnya
mempunyai status yang lebih tinggi maupun lebih rendah dari pada mereka.
Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para
konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh
anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para
konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa
produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup
dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran
reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
c) Demografi dalam ekonomi mencangkup perilaku konsumen
● Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup yang
menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi
dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana
seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh
karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring
dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Gaya hidup yang diinginkan oleh
seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan
selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi
gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur
hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan
demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di
perkotaan, usia akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya
orang muda, jumlah anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin
banyak wanita yang bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya
bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat.
d) Demografi dalam status sosial mencangkup perilaku konsumen
Jenis-Jenis Status Sosial
1.Ascribed Status
Ascribed status adalah tipe status yang didapat sejak lahir
seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan lain
sebagainya.
2. Achieved Status
Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang
karena kerja keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu
seperti harta kekayaan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dll.
3. Assigned Status
Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di
dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan
karena usaha dan kepercayaan masyarakat.
Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua
adat, sesepuh, dan sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar