Senin, 27 Juli 2015

Resensi Film : Soekarno



  • IDENTITAS FILM
Judul Film                          : Soekarno
Sutradara                           : Hanung Bramantyo
Produser                            : Raam Pujabi
Editing                                : Cesa David Luckmansya
Tahun pembuatan          : 2013
Durasi                                 : 150 minutes
·         Pemeran         :
·         Ario Bayu - Soekarno
·         Lukman Sardi - Hatta
·         Tanta Ginting - Sjahrir
·         Tika Bravani - Fatmawati
·         Maudy Koesnaedi - Inggit Garnasih
·         Sujiwo Tejo - Soekemi Sosrodihardjo (Ayah Soekarno)
·         Ayu Laksmi - Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu Soekarno)
·         Mathias Muchus - Hassan Din (ayah Fatmawati)
·         Rully Kertaredjasa - Ibu Fatmawati
·         Ferry Salim - Sakaguchi
·         Agus Kuncoro - Gatot Mangkuprojo
·         Stefanus Wahyu - Sayuti Melik
·         Elang - Kartosuwiryo
·         Agus Mahesa - Ki Hadjar Dewantara
·         Hamid Salad - Achmad Soebardjo
·         Hengky Solaiman - Koh Ah Tjun (pedagang China)
·         Ria Irawan - Ceuceu (mucikari)
·         Emir Mahira - Soekarno remaja
·         Aji Santosa - Soekarno kanak-kanak
·         Michael Tju – Hirohito
·         Alur Film           : Alur Maju
·         SINOPSIS
Lahir dengan nama Kusno, dan karena sering sakit diganti oleh ayahnya dengan nama Soekarno. Besar harapan anak kurus itu menjelma menjadi ksatria layaknya tokoh pewayangan - Adipati Karno. Harapan bapaknya terpenuhi, umur 24 tahun Sukarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu.
Di Bengkulu, Sukarno istirahat sejenak dari politik. Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati. Padahal Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang lebih tua 12 tahun dan selalu menjadi perisai baginya ketika di penjara maupun dalam pengasingan. Kini, Inggit harus rela melihat sang suami jatuh cinta. Di tengah kemelut rumah tangganya,Jepang datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Berahi politik Soekarno kembali bergelora.
Hatta dan Sjahrir, rival politik Sukarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda. Tapi Sukarno punya keyakinan, Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan. Hatta terpengaruh, tapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda progresif pengikut Sjahrir bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Keyakinan Sukarno tak goyah.
Sekarang, kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Di atas kereta kuda, Haji Oemar Said (HOS) Cokroaminoto berwejang kepada Sukarno muda: Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu. Kalimat ini selalu dipegang Sukarno sampai dia mewujudkan mimpinya: Indonesia Merdeka!

·         Kelebihan
  1. Karakter dan penokohan yang kuat.
  2. Salah satu kekuatan utama dalam film ini adalah detil sejarah yang rinci dan tidak banyak orang tau. Menurut saya film ini berbeda dengan film Indonesia kebanyakan karena disertai dengan riset yang cukup mendalam. Dan hal ini memunculkan kepuasan bagi para penonton yang ingin melihat film ini dari sisi sejarahnya.

  • Kekurangan
  1. Film ini sebagaimana tipikal film-film Indonesia pada umumnya, yakni mudah dimengerti. Alur film ini sangat mudah ditebak apalagi bagi yang mengetahui sejarah Indonesia pada periode kemerdekaan.
  2. Penokohan Sukarno dalam film ini sering digambarkan dalam situasi galau, murung, dan tertekan. Efek penuansaan dalam film ini pun didominasi dengan pencahayaan yang gelap sehingga kesan murung pada sosok Sukarno sebagai tokoh utama semakin terasa. Padahal kita mengenal Sukarno merupakan sosok yang tegas.
  3. Film ini memaksakan sisi romantisme Sukarno secara salah. Film ini mengangkat Sukarno sebagai seorang yang womanizer. Akan lebih baik jika konflik Sukarno-Inggit-Fatma dalam film ini ditiadakan dan hanya fokus dalam pergulatan dalam mendapatkan kemerdekaan.


Resensi Novel : Summer In Seoul





Judul                                                  : Summer in Seoul
Pengarang                                        : Ilana Tan
Penerbit                                            : Gramedia Pustaka Utama
Tempat/Kota terbit                   : Jakarta
Tahun terbit                                   : 2008
Ukuran novel                                  : 20 x 13,5 cm
Jumlah halaman                              : 280 halaman
ISBN                                              : 9792224602
Harga                                                : Rp.51.000,-


Sinopsis      :

Novel bertema percintaan memang selalu diminati oleh remaja. Hal inilah yang akhirnya menginspirasi seorang penulis berbakat, Ilana Tan, yang turut mengangkat tema tersebut sebagai novel pertamanya.
Sekilas namanya mirip dengan orang Asia Timur, tetapi sesungguhnya penulis adalah seorang berkebangsaan Indonesia. Berawal dari kecintaannya terhadap bahasa asing, dalam novelnya ini, Ilana Tan menyisipkan beberapa kata dalam bahasa Korea dilengkapi dengan catatan kaki yang dibuatnya dengan tujuan agar pembaca dapat memahami artinya dan ikut larut dalam suasana cerita.
Ibu kota Negeri Ginseng, Seoul, sangat cocok digunakan sebagai latar tempat dalam cerita. Gaya bahasa yang digunakan penulis sangat baik, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele. Pemaparan satu kejadian sangat detil namun tidak membuat pembaca merasa bosan karena penulis menggunakan diksi yang tepat untuk menjabarkannya.
Meskipun novel Summer in Seoul mengangkat tema yang sudah umum, tetapi berbeda dengan novel remaja lain, novel ini tidak menonjolkan hawa nafsu manusia dalam menjalin sebuah hubungan. Novel ini lurus, sehingga pembaca dapat lebih mengerti tentang arti cinta sejati yang sesungguhnya antara Sandy dan Jung Tae-Woo yang diceritakan dengan halus dan manis oleh penulis. Sikap romantis Jung Tae-Woo yang merayakan ulang tahun Sandy dengan memberinya bunga mawar, menyalakan kembang api, dan menyanyikan sebuah lagu sangat kental dengan nuansa drama Korea. Sebut saja Full House yang mengangkat tema serupa dan banyak menyedot perhatian para penggemar drama Korea, Summer in Seoul juga fantastis.
Kisah dimulai saat Sandy alias Han Soon-Hee, gadis blasteran Indonesia-Korea yang sedang berbelanja di sebuah toko, mendapati ponselnya tertukar dengan salah seorang pengunjung. Sandy segera mengembalikan ponsel itu dan menyadari bahwa ponselnya tertukar dengan Jung Tae-Woo, seorang penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz.
Setelah insiden itu, mereka terus berhubungan karena Tae-Woo yang tengah digosipkan gay menyusun rencana bersama managernya, Park Hyun-Shik, untuk berfoto bersama Sandy sebagai kekasih rahasianya. Tanpa ragu, Sandy menyetujuinya asalkan wajahnya tidak terlihat.
Hari-hari musim panas sebagai “kekasih” Jung Tae-Woo dimulai. Hubungan keduanya semakin erat terutama saat tempat tinggal Sandy terbakar. Jung Tae-Woo menyelamatkannya dan meminta Sandy untuk tinggal di rumahnya sampai Sandy mendapatkan  tempat tinggal baru.
Sementara itu, wartawan terus mencari berita tentang hubungan Tae-Woo dengan Sandy. Akhirnya diketahui bahwa Sandy adalah adik dari seorang penggemar Tae-Woo yang meninggal empat tahun lalu pada saat jumpa penggemar. Media menyebutkan bahwa Sandy hanya ingin membalas dendam terhadap Jung Tae-Woo sementara Jung Tae-Woo hanya ingin meminta maaf kepada Sandy atas insiden itu. Situasi semakin rumit ketika salah satu dari mereka mengalami kecelakaan lalu lintas dan tidak sadarkan diri.

Perwatakan :
Jung tae Woo                                        : Rendah hati, jujur, setia,tegar
Sandy (Soon Hee)                             : Profesional, menghargai, penyayang, pekerja keras
Young Mi                                                 : Menghargai, jujur bisa dipercaya
Orang tua Sandy                                 : Pendendam, penyayang, protektif
Lee jeoun-Su (mantan Sandy)       : Protektif
Park Hyun Shik                                    : Baik, peduli dan bertanggung jawab, penuh ide
Ibu Tae Woo                                         : Ramah
Tara                                                          : Ramah, ringan tangan
Lisa (kakak Sandy)                             : Fanatik,
Jin Dare                                                  : Licik, Cemburuan
Mister Kim                                              : Baik hati, professional, pintar

Unsur Intrinsik Novel
Unsur Intrinsik Novel Summer in Seoul, yaitu :
Tema                                : Novel ini menggunakan tema percintaan
Alur                                   : Novel ini menggunakan alur campuran.
Sudut Pandang            : Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga.

Gaya Bahasa            :
Dalam novel ini, Ilana Tan menggunakan kata-kata yang tidak bertele-tele. Bahasa yang di gunakan Ilana Tan bagus dan mudah dipahami. Pemaparan kejadiannya detail tapi tidak membuat pembaca merasa bosan. Penulis juga menggunakan sedikit kata-kata Korea supaya kita bisa merasa kesan-kesan dari Korea. Selain dapat menjadi hiburan untuk dibaca waktu senggang, catatan kaki yang dicantumkan di dalam buku juga dapat menambah pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan korea.

Kelebihan dan Kekurangan Novel

1.      Kelebihan
Kelebihan dalam novel ini yaitu penulis menggunakan gaya bahasa yang sangat baik, mudah dimengerti, dan tidak bertele-tele. Pemaparan suatu kejadian juga sangat detail yang tidak membuat para pembaca merasa bosan karena penulis menggunakan diksi yang tepat untuk menjabarkannya. Penulis juga menggunakan sedikit kata-kata bahasa Korea yang disertai dengan catatan kaki sehingga memudahkan para pembaca untuk mengerti arti dari kata tersebut, dan ekspresi-ekspresi yang digunakan juga sesuai dengan cerita tersebut.

2.    Kekurangan
Suasana kehidupan di Korea Selatan kurang terasa. Pada awal pembukaan, cerita tidak begitu menarik. Dan konfliknya juga tidak diceritakan secara rinci yang membuat cerita seakan menggantung.

Jumat, 17 Juli 2015

Resensi Film : 5 cm

Identitas Resensi

Sutradara        : Rizal Mantovani
Ditanyankan   : 12 Desember 2012
Genre                : Drama
Diangkat dari Novel National Bestseller ‘5cm’ karya Donny Dhirgantoro
Pemain          :             
Ø  Herjunot Ali (Zafran),
Ø  Raline Shah (Sebagai Riani),
Ø  Fedi Nuril (Sebagai Genta),
Ø  Igor Saykoji (Sebagai Ian),
Ø  Denny Sumargo (Sebagai Arial),
Ø  Pevita Pearce (Sebagai Dinda).


SINOPSIS :

Film 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going.
Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.
Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan sejak dulu. 
Setengah dari film 5 cm. bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan aktifitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat dalam mendaki gunung Semeru. 
”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu”


TEMA

Persahabatan lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan

PESAN
Ø  Kita harus menanamkan satu keyakinan pada diri kita bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini kecuali keyakinan yang menganggap bahwa kita tidak dapat melakukan hal tersebut
Ø  Jangan menganggap kritik suatu kemunduran atau serangan. Tapi, kalau kita dikritik buat cetak biru dipikiran kita. Kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai teman atau rekan kerja. Tapi sebenarnya hal itu semata-mata untuk membuat diri kita lebih baik.
Ø   Sebaik-baik manusia dalam hidupnya adalah apabila ia menjadi manusia yang bisa memberi manfaat bagi orang lain bukan orang yang mementingkan diri sendiri dan terlalu mencintai dirinya sendiri
Ø   Jadikan mimpi kita menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kita, biar dia nggak pernah lepas dari mata kita.Dan kita bawa mimpi dan keyakinan kita itu setiap hari, kita lihat setiap hari, dan percaya bahwa kita bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kita sendiri, kalau kita percaya sama keinginan itu dan kita nggak bisa nyerah. Bahwa kita akan berdiri lagi setiap kita jatuh, bahwa kita akan mengerjarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri. Dan yang kita butuhkan Cuma lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa.
Ø  Terimalah dengan apadanya kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sahabat kita. Tidak semua orang memiliki nilai plus seutuhnya. Nilai plus tersebut pasti akan selalu didampingi dengan nilai minus. Tinggal bagaimana cara kita sebagai teman untuk menutupi kelebihan dan kekurangan teman kita.


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Film

KELEBIHAN FILM :
*      Kelebihan film ini adalah ceritanya yang menarik, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan alur cerita yang tidak membosankan sehingga penonton ingin menyaksikan film ini hingga selesai.
*      Pesan moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotivasi penonton agar bisa mengejar impian mereka dan membuat jadi nyata.
*      Film  5cm mempunyai karakter yang cukup kuat, penuh dialog-dialog yang filosofis, dan berisi kisah-kisah yang inspirasional, dan film ini sebenarnya cukup bagus, idenya menarik, tentang persahabatan.
*       Bahasa yang digunakan dalam film 5 centimeter adalah bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang sehingga filmnya dapat dengan mudah dimengerti.

KEKURANGAN FILM          :

*      Konflik yang ada di film kurang terlihat.
*      Cerita akhir film ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran.



Resensi Novel : 5 cm

Judul Buku : 5 CM
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : PT.Grasindo
Tahun terbit : November 2007
Tebal Buku : 381 halaman



SINOPSIS

Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going.

Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.

Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan sejak dulu. 

Setengah dari buku 5 cm. bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan aktifitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat dalam mendaki gunung Semeru.
”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu” 


ANALISIS INTRINSIK TOKOH DAN PENOKOHAN

1. Arial : Di dalam novel, Arial digambarkan sebagai orang yang sporty, selalu tampil rapi dan simpel. Arial adalah sosok yang tenang, pembawaannya selalu senyum, jarang mengejek, asik, cool, dan pembawa suasana ramai karena jika tertawa suaranya paling keras.
Kutipan dalam novel :“...., pokoknya sporty deh, Arial yang selalu rapi ...”
“Arial adalah orang yang simpel-simpel aja, tapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena Cuma dia yang bisa tenang, pembawaanya banyak senyum, dan jarang khilaf.”
“... orang yang biasa aja, tapi asik, ..., jarang nyela, jarang bercanda tapi kalo tertawa paling keras, makanya kalau ada dia jadi ramai.”

2. Riani : Di dalam novel ini, Riani adalah gadis berkacamata, cantik, cerdas dan mengutamakan prestasi. Pribadi yang memiliki karisma, selalu dominan dimana-mana, cerewet dan tidak mau kalah dengan siapapun juga. Riani seorang aktivis kampus yang gemar membaca dan banyak belajar. Dia juga suka berdebat.Kutipan dalam novel :“Riani pakai kacamata, cantik, cerdas dan seorang N-ACH sejati”“ Dia punya semacam karisma yang bisa bikin orang menengok. Selalu dominan dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapapun juga”“Riani seorang aktivis kampus. Siapa aja dan apa aja bisa didebatnya, soalnya dia banyak banyak dan banyak belajar”

3. Zafran : Didalam novel, tokoh zafran termasuk orang yang pandai membuat puisi, pintar. Zafran punya kelakuan yang berantakan . Zafran adalah orang yang akan bilang apa saja yang ingin dia bilang. Tokoh zafran memiliki tubuh yang kurus dan berperan sebagai vokalis band.
Kutipan dalam novel :“Seorang penyair yang selali bimbang”
“..., kesan kedua, buat para cowokpasti punya persepsi nih anak pintar banget”
“..., Zafran punya kelakuan yang berantakan, yang katanya standar seniman”
“Zafran adala orang yang akan bilang apa aja yang dia mau bilang, ... “

4. Ian : Didalam novel, ian adalah tokoh yang gila bola, ia juga senang tantangan dan suka makan terutama indomie. Selain itu, Ian juga gemar mengoleksi film orang dewasa (17tahun ke atas)
Kutipan dalam novel : “Apa aja tentang bola dia tahu dan kebanyakan dia ngabisin waktunya buat bola, ...”“..., untuk membeli ‘piece of lust’ kalo diterjemahkan ke bahasa ilmiah adalah ‘VCD Bokep’.”“..., dan ngefans indomie, Manchester United, dan juga Happy Salma.”

5. Genta : Di dalam novel ini, Genta adalah pemimpinnya. Genta begitu menyukai Riani. Genta adalah orang yang peduli terhadap orang lain, ia lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri. Genta adalah sosok yang baik, seorang aktivis kampus. Dia sangat dikagumi teman-temannya. Kutipan dalam novel :“The Leader”
“Enggak ada yang tahu kalo Genta adalah fans beratnya Riani, ...”
“aktivis kampus, ...”

TEMA
Persahabatan lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan

LATAR BELAKANG
Tempat : Jakarta, Yogyakarta, Bogor
Rumah Arial : Kamar Arial, Secret Garden SMA Stasiun kereta api Senen
Stasiun Lempuyungan, Yogyakarta Ranu Pane Ranu Kumbolo Puncak Mahameru
Waktu : Setiap saat (Pagi sampai malam)
Suasana : Menyenangkan, mengharukan dan menegangkan


ALUR
Dilihat dari cerita Novel ini, 5 centimeter termasuk alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa depan.


SUDUT PANDANG

Sudut pandang adalah cara atau pandangan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Dalam Novel 5 centimeter sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal.

PESAN
1. Kita harus menanamkan satu keyakinan pada diri kita bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini kecuali keyakinan yang menganggap bahwa kita tidak dapat melakukan hal tersebut

2. Jangan menganggap kritik suatu kemunduran atau serangan. Tapi, kalau kita dikritik buat cetak biru dipikiran kita. Kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa nggak enaknya sama kita, entah sebagai teman atau rekan kerja. Tapi sebenarnya hal itu semata-mata untuk membuat diri kita lebih baik.

3. Sebaik-baik manusia dalam hidupnya adalah apabila ia menjadi manusia yang bisa memberi manfaat bagi orang lain bukan orang yang mementingkan diri sendiri dan terlalu mencintai dirinya sendiri

4. Jadikan mimpi kita menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kita, biar dia nggak pernah lepas dari mata kita.Dan kita bawa mimpi dan keyakinan kita itu setiap hari, kita lihat setiap hari, dan percaya bahwa kita bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kita sendiri, kalau kita percaya sama keinginan itu dan kita nggak bisa nyerah. Bahwa kita akan berdiri lagi setiap kita jatuh, bahwa kita akan mengerjarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri. Dan yang kita butuhkan Cuma lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa.

5. Janganlah menjadi manusia yang diatur oleh keadaan dan merasa kalah sama keadaan. Tapi, jadilah manusia yang beranggapan bahwa dirinyalah yang harus mengatur keadaan, bukan dirinya yang diatur oleh keadaan yang harus selalu jadi kalimat aktif selalu pakai awalan me- bukan kalimat pasif yang selalu pake awalan di-.

6. Tuhan memberi kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih. Selanjutnya tinggal masalah pilihan. Itulah mengapa Tuhan sayang sama makhluknya. Ia menjaga tingkat ketidakpastian-Nya, ketidakpastian alam semesta ini dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian, supaya kita terus belajar tentang apa saja hingga akhirnya kita bermuara pada-Nya. Sesungguhnya manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih dipersimpangan-persimpangan kecil atau besar dalam sebuah Big Master Plan yang telah diberikan Tuhan semenjak kita lahir. Jadi semuanya ke masalah pilihan.

7. Terimalah dengan apadanya kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sahabat kita. Tidak semua orang memiliki nilai plus seutuhnya. Nilai plus tersebut pasti akan selalu didampingi dengan nilai minus. Tinggal bagaimana cara kita sebagai teman untuk menutupi kelebihan dan kekurangan teman kita.


GAYA BAHASA

Bahasa yang digunakan dalam novel 5 centimeter adalah bahasa yang mengikuti perkembangan zaman sekarang(modern) dan sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang sehingga novelnya dapat dengan mudah dimengerti


KEKURANGAN DAN KELEBIHAN NOVEL KELEBIHAN NOVEL :
Kelebihan buku ini adalah ceritanya yang menarik, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan alur cerita yang tidak membosankan sehingga pembaca ingin membaca buku ini hingga halaman terakhir. Pesan moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotivasi pembaca agar bisa mengejar impian mereka dan membuat jadi nyata.Buku “5cm” karya Dony Dhirgantoro dengan sampul hitam legam. Di sampul depannya ada beberapa tulisan yang fontnya juga hitam dan di bagian tengah sampul depannya ada juga tulisan “5cm” dengan font yang agak besar berwarna putih. justru yang tampilannya sok misterius kayak gini ini biasanya isinya ga jelas tetapi setelah saya baca ternyata, Buku 5cm mempunyai karakter yang cukup kuat, penuh dialog-dialog yang filosofis, dan berisi kisah-kisah yang inspirasional, dan novel ini sebenarnya cukup bagus, idenya menarik, tentang persahabatan. Penulisnya sendiri sepertinya punya pengetahuan yang luas tentang lirik lagu, film, artis-artis Hollywood, sampe ke filsafat-filasafat Yunani kuno, dan orang terkenal lainnya (Plato, Socrates, Einstein dll), dunia kerja, politik (walaupun sedikit), dan juga humanisme.Kehebatan penulis terlihat sekali saat menggambarkan dengan detail perjalanan dari Jakarta (stasiun Senen) sampai ke atas puncak Mahameru. Pembaca bagaikan berada di sana, merasakan dinginnya Ranu Pane, indahnya Ranu Kumbolo, mistisnya Kalimati, dan menakjubkannya puncak Mahameru.Dalam novel ini sangat banyak memuat hal yang berkaitan dengan jiwa para generasi muda, filosofi, idealisme, dan terutama musik yang intensitasnya sangat sering disebut disertai dengan lirik-lirik lagunya. Nuansa jiwa muda sangat kentara di 5 cm, semangat dan tekad yang selalu membara mengiringi setiap langkah kumpulan sahabat dalam novel ini. Sekelompok manusia yang tidak hanya hidup berfoya-foya tetapi meresapi makna kehidupan yang mereka jalani. Sebuah novel yang dapat menambah motivasi dan kepercayaan diri untuk bias meraih impian dengan bekal semangat dan tidak kenal lelah.Bagi pemuda, 5 cm sangat mudah dipahami dari segi bahasanya karena menggunakan bahasa-bahasa familiar kaum muda.


KEKURANGAN NOVEL :

Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.
Bahasa yang begitu kental dengan dunia musik menjadikan sebagian pembaca yang hanya biasa saja mengerti musik akan sulit memahami tokoh dalam novel. Sepertinya penulis ingin mennunjukkan dirinya daripada tokoh karyanya seperti yang disebut dalam novel tersebut yang mengatakan bahwa sang tokoh percaya “lupus sebenarnya tidak suka makan permen karet tetapi yang suka adalah Hilman sang pengarang. Begitu pula 5 cm bahwa geng anak muda itu sebenarnya tidak suka musik tetapi mas Donny Dhirgantoro lah yang sangat maniak musik.


BIOGRAFI SINGKAT PENULIS

Donny Dhirgantoro lahir di Jakarta 27 Oktober 1978. Sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktu kecilnya hingga besar di Jakarta. Menyelesaikan masa-masa putih abu-abu di SMU 6 Jakarta, sekolah yang sampai saat ini masih dibanggakan karena kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan. Kegemaran menulis dan membaca sudah ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa meletakkan banyak buku disekitar ari-ari putra sulungnya.Selepas SMU, ia melanjutkan studi di STIE Perbanas Jakarta dan ikut aktif dalam segala kegiatan kampus. Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun berikutnya justru mengantarnya menjadi ketua penyelenggaranya.Bersama teman-teman lain, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari kampus. Saat-saat terbaik sebagai mahasiswa adalah ketika bergabung dalam barisan menegakkan reformasi tahun 1998, yang membuatnya bangga menjadi bagian dari bangsa yang besar ini.